Selamat Datang Di Blognya Anak Buntok... Jangan Lupa Komentar Yaa... Semoga Bermanfaat...

Sunday, December 2, 2018

Asal Usul Kata HOAX

HOAX adalah ancaman baru bagi setiap individu, sebab hoax mampu mempengaruhi pikiran manusia secara masal, dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah dan sulit dilacak.

  • HOAX = Kabar Bohong.
  • Asal kata HOAX diyakini ada sejak ratusan tahun sebelumnya, yakni hocus dari mantra hocus pocus. Frasa yang kerap disebut oleh para pesulap serupa sim salabim.
  • HOAX digunakan sebagai alat propaganda.
  • salah satu HOAX yang beredar dalah ancaman asteroid menghantam bumi sehingga menyebabkan kiamat. Pada tahun 2015 NASA sudah membantah rumor tersebut.

Sejarah Uang di Indonesia

  • Masa kerajaan mataram kuno, alat tukarnya menggunakan koin yang terbuat dari emas dan perak yang berbentuk kotak.
  • Masa kerajaan jenggala, menggunakan uang kepeng dari Cina sebagai alat pembayaran resmi.
  • Masa kerajaan majapahit, tidak hanya menggunakan koin emas seperti mata uang Ma, tetapi juga mata uang Tahil yang berupa koin emas.
  • Masa kerajaan Buton, merupakan kerajaan pertama yang menggunakan uang dengan berbahan kain tenun sebagai alat tukar.
  • Kasha di kesultanan banten, mata uang ini berbahan dasar emas dengan lubang bersisi enam akibat pengaruh Cina pada desain dan pengaruh Arab pada ukuran.
  • Kerajaan gowa mengeluarkan jingara, mata uang ini berbahan dasar campuran timah dan tembaga.
  • Picis dimasa kesultanan cirebon, mata uang picis berbahan dasar timah tipis dan mudah pecah.
  • Pengaruh spanyol pada mata uang kesultanan sumenep, kesultanan ini juga menggunakan sistem mata uang spanyol serta menggunakan mata uang belanda dan austria.
  • Mata uang nusantara pada masa penjajahan, menggunakan mata uang gulden hindia-belanda serta menggunakan mata uang dai nippon teikoku seihu.
  • ORI I (1945),resmi diedarkan dengan nilai pecahannya mulai dari 1 sen, 5 sen, 10 sen, 1/2 rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah.
  • ORI II (1947), hanya memiliki empat pecahan mata uang yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah dan 100 rupiah.
  • ORI III (1947), terdiri dari tujuh jenis pecahan yaitu dari 1/2 rupiah hingga 250 rupiah.
  • ORI IV (1948), seri ini memiliki nominal pecahan yang sangat ganjil yaitu 40 rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah hatta dan 400 rupiah.
  • ORI baru (1949), seri ini memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi. seri ini memiliki pevahan bernilai kecil dimulai dari 10 sen (2 warna), 1/2 rupiah (2 warna), 1 rupiah, 10 rupiah (2 variasi) dan 100 rupiah.